Metode Evaluasi Investasi
Metode Penilaian Investasi
Layak atau tidaknya sebuah keputusan investasi dilakukan sanggup dianalisis dengan aneka macam kriteria. Penilaian investasi yang "layak" sanggup diberikan dengan membandingkan dengan kecenderungan rata-rata industri sejenis.Ditinjau dari sudut pandang keuangan , ada beberapa metode evaluasi investasi yang sanggup digunakan untuk memilih apakah suatu investasi layak atau tidak layak dilakukan sebuah perusahaan.
Masing-masing metode mempunyai kelebihan dan kelemahan. Metode yang digunakan tergangung dari kebutuhan tiap-tiap perusahaan. Metode yang mana yang cocok untuk digunakan oleh perusahaan.
Dalam mengukur sebuah investasi sebaiknya tidak hanya mengandalkan satu metode saja , memakai beberapa metode sekaligus lebih baik. Semakin banyak metode yang dipakai , maka akan semakin banyak citra yang lebih lengkap. Informasi yang didapat lebih banyak. Sehingga keputusan investasi sanggup lebih tertarget dan menghasilkan keuntungan yang maksimal.
Beberapa metode yang umum digunakan perusahaan yakni sebagai berikut :
- Metode Net Present Value (NPV)
- Metoe Payback Period (PP)
- Metode Profotability Index (PI)
- Metode Average Rate of Return (ARR)
- Metode Internal Rate of Return (IRR)
1. Metode Net Present Value (NPV)
Metode evaluasi investasi net present value (NPV) yakni selisih antara nilai kini dari investasi dengan nilai kini dari penerimaan uang kas higienis dimasa mendatang.Dalam perhitungan net present value dibutuhkan data-data mengenai perkiaraan biaya operasi dan pemeliharaan , biaya investasi dan prakiraan keuntungan dari investasi yang sedang direncanakan.
Keputusan dengan mengguanakan analisa NPV ini ada dua kemungkinan.
- Apabila selisih antara nilai kini dari arus kas lebih besar yang berarti nilai NPV positif. Maka investasi tersebut layak untuk dijalankan.
- Apabila selisih antara nilai kini dari arus kas lebih kecil yang berarti nilai NPV negatif. Maka investasi tersebut tidak layak untuk dijalankan.
- Nilai waktu dari uang turut diperhitungkan
- Nilai sisa proyek/investasi turut diperhitungkan
- Arus kas selama masa investasi proyek turut diperhitungkan
- Apabila proyek mempunyai nilai investasi yang beda , dan jangka waktu yang juga berbeda. Maka nilai NPV yang lebih tinggi belum tentu memperlihatkan investasi tersebut lebih baik
- Manajer keuangan harus sanggup menghitung tingkat biaya modal selama masa investasi
- Kelayakan investasi tidak hanya dipengaruhi oleh besar kecilnya arus kas. Faktor usia lamanya investasi juga sanggup mempengaruhi.
2. Metode Payback Period (PP)
Analisa metode evaluasi investasi payback period yakni sebuah metode untuk mengetahui kapan waktu kembalinya dana investasi yang telah dikeluarkan. Payback period mengukur lamanya dana investasi yang dikeluarkan perusahaan akan kembali seluruhnya ibarat awal mula.Dengan analisa metode payback period akan diketahui berapa lama sebuah investasi sanggup dikembalikan ketika terjadi kondisi BEP (break even point) atau titik impas.
Perhitungan metode ini diakukan dengan menghitung periode waktu yang dibutuhkan ketika jumlah arus kas yang masuk sama dengan jumlah arus kas yang keluar.
Secara umum , apabila hasil payback periode memperlihatkan periode pengembalian yang lebih cepat. Maka investasi tersebut layak untuk dijalankan. Begitu juga sebaliknya , apabila payback period memperlihatkan periode pengembalian yang lebih lama. Maka investasi tersebut tidak layak untuk dijalankan.
Apabila ada lebih dari satu jenis investasi yang ditawarkan , periode pengembalian yang paling singkat yang seharusnya dipilih.
Analisa metode payback period hanya disarankan untuk memperoleh pelengkap gosip mengenai kecepatan waktu pengembalian dana yang akan diiinvestasikan. Seperti perusahaan teknologi misalnya handphone yang setiap bulan bahkan muncul produk gres yang menciptakan produk sebelumnya menjadi usang. Padahal masih baru.
+ Kelebihan Payback Period
- Payback period memberi gosip wacana kapan lamanya dana investasi akan kembali.
- Payback period memberi gosip wacana jangka waktu break even poin
- Payback period sanggup menjadi alat pertimbangan sebuah resiko. Semakin pendek payback period , semakin kecil resiko kerugian. Begitu juga sebaliknya.
- Payback period sanggup membandingkan dua jenis investasi yang mempunyai return dan resiko yang sama dengan hanya melihat lamanya tempo pengembalian atas investasi. Payback period yang lebih pendek itulah yang disarankan untuk dipilih.
- Dampak investasi yang bekerjasama dengan duduk perkara likuiditas perusahaan sanggup diminialisir.
- Payback period mengabaikan proceeds atau penerimaan investasi yang diperoleh sesudah masa payback period tercapai.
- Payback period tidak memperhitungkan nilai waktu dari uang (value of money)
- Payback period tidak mempunyai gosip wacana pelengkap value yang sanggup diterima perusahaan.
- Payback period hanya mengukur rentang waktu kembalinya dana investasi. Tidak menganalisa keuntungan investasi/proyek pembangunan yang sudah direncanakan.
3. Metode Profitability Index (PI)
Analisa metode evaluasi investasi profitability index (PI) membandingkan antara nilai arus kas dimasa mendatang dengan nilai pengeluaran investasi yang sekarang.Profitability index dikenal juga dengan nama profit investment ratio (rasio keuntungan investasi) dan value investment ratio (rasio investasi nilai).
Apabila profitability Index akhirnya lebih besar dari 1 , Investasi tersebut layak untuk diambil. Semakin besar angkanya , maka investasi tersebut semakin layak.
Kelebihan Profitability Index
- Profitability index memperlihatkan gosip persentase arus kas dimasa mendatang dengan fatwa kas awal (cash initial)
- Profitability index memperhitungkan biaya modal (cost of capital)
- Profitability index memperhitungkan semua arus kas
- Profitability index memperhatikan nilai waktu dari uang (time value of money)
- Profitability index tidak menginformasikan wacana return suatu proyek investasi
- Profitability index tidak mempunyai infomasi wacana resiko investasi
- Tidak menginformasikan apakah sebuah investasi memperlihatkan keuntungan bagi perusahaan
- Untuk menghitung profitability index dibutuhkan biaya modal
4. Metode Average Rate of Return (ARR)
Metode evaluasi investasi average rate of return ini menilai seberapa besar keuntungan dari sebuah investasi. Keuntungan yang dimaksud yakni keuntungan higienis sesudah pajak yang dibandingkan dengan nilai rata-rata dari investasi.Makara ARR diukur dari keuntungan perusahaan. Bukan arus kas investasi perusahaan.
Apabila hasil perhitungan angka ARR lebih besar daripada tingkat return yang diisyaratkan. Maka investasi ini layak untuk lakukan. Namun apabila yang terjadi sebaliknya , maka investasi tersebut tidak layak untuk dijalankan.
Kelebihan Average Rate of Return
- Metode ARR memakai data-data akuntansi yang telah tersedia. Tidak dibutuhkan pelengkap perhitungan
- Sebagai alat ukur bahwa investasi gres tidak besar lengan berkuasa negatif terhadap keuntungan perusahaan.
- Mudah dimengerti. Sangat sederhana. Cukup dengan melihat laporan keuntungan rugi perusahaan.
- Metode ARR mengabaikan nilai waktu dari uang (time value of money)
- Pendekatan yang digunakan jangka pendek. Angka-angka yang digunakan dikala ini sanggup menyesatkan diwaktu yang akan datang
- Terlalu memfokuskan pada nominal keuntungan akuntansi. Mengabaikan fatwa arus kas dari investasi yang dijalankan.
- Jangka waktu investasi tidak diperhitungkan.
5. Metode Internal Rate of Return (IRR)
Analisa metode evaluasi Internal Rate of Return (IRR) yakni metode analisa investasi dengan menghitung tingkat suku bunga yang menyamakan present value (nilai sekarang) investasi dikala ini dengan present value dari penerimaan arus kas dimasa yang akan datang.Metode IRR ini mungkin metode yang paling sering dilakukan. Mungkin alasannya yakni gampang digunakan dan banyak yang beranggapan dan percaya bahwa perhitungan IRR yakni hitungan yang memperlihatkan tingkat return yang sebenarnya.
Kelebihan Internal Rate of Return
- Metode IRR tidak mengabaikan nilai waktu dari uang
- Dasar perhitungan memakai fatwa arus kas.
- Tidak berefek pada fatwa arus kas selama periode investasi
- Hasil perhitungan dalam bentuk prosentase. Pengambilan keputusan investasi sanggup menciptakan prakiraan apabila discount rate tidak diketahui.
- Metode IRR lebih mengutamakan cash initial atau kas awal daripada arus kas belakangan
- Membutuhkan perhitungan biaya modal yang menjadi batas terbawah dari nilai yang kemungkinan sanggup dicapai
- Perhitungan IRR lebih rumit dibandingan metode yang lain. Harus trial and error apabila tidak memakai software.
- Tidak sanggup membedakan antara proyek/investasi yang mempunyai perbedaan dalam ukuran dan keadaan investasi.
- Dalam perhitungan sanggup menghasilkan hasil IRR ganda atau bahkan tidak menghasilkan nilai IRR sama sekali.
Sumber https://duniaaktaunik1.blogspot.com/ Sumber http://chocgurlz-syzas.blogspot.com/ Sumber http://davidcawthray.blogspot.com/