Sidebar Ad

8 Teori Administrasi Keuangan [Lengkap]

Teori administrasi keuangan terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Mulai dari tahun 1900 sampai ketika ini teori teori yang bekerjasama dengan manajemen keuangan terus disempurnakan. Ada beberapa teori keuangan yang telah dikenal umum dikalangan praktisi , seperti:
  1. Teori pasar modal efisien (efficient capital market theory)
  2. Teori keagenan (agency theory)
  3. Teori struktur modal (capital structure theory)
  4. Teori dividen (dividend theory)
  5. Teori diskonto pedoman kas (discounted casflow theory)
  6. Teori asimetri gosip (asymetric information theory)
  7. Teori portofolio (portofolio theory)
  8. Teori opsi (option theory)
Teori administrasi keuangan terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu 8 Teori Manajemen Keuangan [Lengkap]
sumber gambar : freepngimg.com

Teori Pasar Modal Efisien (Efficient Capital Market Theory)

Sesuai namanya , salah satu teori keuangan ini berasumsi bahwa pasar modal efisien. Efisien dalam hal informasi. Maksudnya ialah semua harga sekuritas (saham atau obligasi) yang terdaftar di pasar modal mencerminkan mengatakan gosip relevan yang sanggup mempengaruhi harga sekuritas tersebut.

Ada perkiraan asumsi lain dalam teori pasar modal efisien yang mengacu pada hipotesis pasar efisien ini , menyerupai :
  1. Asumsi tidak adanya pajak
  2. Asumsi tidak ada biaya transaksi , dan biaya biaya penghalang lainnya.
  3. Pasar modal bersifat persaingan sempurna
  4. Manajemen atau investor diasumsikan mempunyai terusan dan gosip yang sama
  5. Tidak ada biaya yang bekerjasama dengan kesulitan keuangan (financial distress)
  6. Terdapat investasi yang bebas risiko dan ivestor bisa meminjam atau memberi santunan dengan tingkat bunga yang bebas risiko.
  7. Investor mempunyai tingkat return ekspektasi yang sama
  8. Investor tidak bisa mempengaruhi harga saham. Walaupun menjual atau membeli saham dalam jumlah yang masif.
  9. Investor hanya bertindak sebab pertimbangan ekspektasi pengembalian.
  10. Investor berpikir rasional. Menghindari risiko.
Seperti yang dikemukakan tadi , yang dimaksud efisien pada teori ini ialah efisien secara informasi , bukan efisien operasional. Untuk mendapatkan kondis efisien secara informasi , ada beberapa hal yang harus dipenuhi , seperti:
  1. Infrormasi yang diperoleh harus tanpa biaya dan harus tersedia bagi semua yang bekerjasama dengan pasar modal dan pada ketika yang bersamaan. Maksudnya semua pelaku pasar modal mendapatkan gosip secara merata dalam waktu yang sama. Tidak ada yang mendapatkan gosip tersebut lebih lambat atau lebih cepat dari yang lainnya.
  2. Investor secara individu tidak bisa dan tidak bisa mempengaruhi harga sekuritas.
  3. Pelaku pasar seluruhnya bertindak rasional. Semua pelaku pasar menginginkan hasil yang maksimal
  4. Tidak ada biaya pajak , biaya transaksi dan biaya biaya yang menghambat lainnya.
Tentu syarat syarat tersebut sangat sulit untuk dipenuhi , itulah kelemahan dari teori pasar modal efisien. sebab nyatanya , gosip mengandung biaya dalam memperolehnya , investor bisa mempengaruhi harga saham ,tidak semua pelaku pasar modal bertindak rasional dan sudah barang tentu adanya biaya transaksi dan pajak yang harus dibayarkan.

Teori Keagenan (Agent Theory)

Pada industri perjuangan kecil , pemilik perjuangan umumnya mengurus sendiri usahanya. Segala urusan operasional maupun nonteknis lainnya diurusi dan dihandel oleh pemilik sendiri. Namun pada perusahaan yang berskala besar , tentu hal tersebut sulit dilakukan.

Perusahaan berskala besar mempunyai ribuan kegiatan yang mustahil bisa dihandel sendiri oleh pemilik perusahaan. Untuk itulah pemilik perusahaan lalu mengutus seorang yang hebat untuk mengelola segala urusan perusahaan. Dialah MANAJEMEN.

Manajemen ialah orang yang diutus pemilik perusahaan untuk mengelola perusahaan tersebut untuk bisa menghasilkan keuntungan yang maksimal. Dengan kata lain , administrasi ialah AGEN dari pemilik perusahaan (pemegang saham). Pemegang saham bisa disebut prinsipal.

Dalam perjalanannya , tidak jarang manajer perusahaan bertindak tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh pemilik perusashaan. Manajemen bisa mempunyai tujuan dan cara yang tidak sama dengan apa yang diinginkan oleh pemilik perusahaan. Sehingga bisa memicu konflik diantara keduanya. Konflik yang terjadi biasanya disebut dengan agency problem. Agency masalah bahkan bukan hanya bekerjasama dengan administrasi dan pemegang saham , namun bisa melibatkan kreditur perusahaan. Kompleks.

Untuk meminimalkan konflik kepentingan antara distributor (manajemen) dan prinsipal (pemegang saham) , berdasarkan teori keagenan bisa dilakukan dengan cara mensejajarkan antara kepentingan prinsipal dengan kepentingan agen.

Dalam perjalanannya , prinsipal harus mengawasi agen , dan pengawasan ini memerlukan biaya yang dikenal dengan agency cost.

Menurut Bathala [1994] , ada beberapa cara untuk meminimalkan konflik kepentingan antara distributor dan prinsipal , diantaranya:
  1. Manajemen diberikan saham , jadi administrasi ialah distributor sekaligus pemegang saham (insider ownership).
  2. Rasio dividen terhadap keuntungan higienis sehabis pajak ditingkatkan
  3. Sumber pendanaan dari utang ditingkatkan. Ini biar ada pihak ketiga (kreditur) yang juga akan mengawasi perusahaan.
  4. Meningkatkan kepemilikan saham oleh sebuah institusi.

Teori Struktur Modal (Capital Structure Theory)

Teori struktur modal diperkenalkan oleh Merton Miller (MM) dan Francisco Modigliani ditahun 1958. Teori keuangan struktur modal ialah hal yang bekerjasama dengan keseimbangan antara modal dan utang perusahaan (utang jangka panjang).

Teori ini menjelaskan bahwa struktur modal tidak kuat terhadap kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang. Dengan perkiraan tidak ada pajak. 

Nantinya , kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan akan kuat pada besar kecilnya dividen yang akan dibayarkan kepada pemegang saham. Apabila kemampuan menghasilkan keuntungan tinggi , harga saham akan mengalami kenaikan.

Kaprikornus berdasarkan teori struktur modal ini , strukture modal tidak relevan apabila dihubungankan dengan naik turunnya harga saham perusahaan.

Seiring berjalannya waktu , toeri ini lalu dikembangkan dengan tidak lagi mengabaikan faktor pajak. Dengan adanya pajak , maka harga saham atau nilai perusahaan bisa dipengaruhi oleh struktur modal perusahaan.

Semakin tinggi utang perusahaan maka semakin tinggi harga saham perusahaan. Mengapa ?
Setiap utang akan mengandung bunga. Bunga utang yang dibayarkan bisa mengurangi pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan. Adanya penghematan pajak ini ialah keuntungan bagi pemegang saham.

Teori Dividen (Dividend Theory)

Teori keuangan dividen yang diperkenalkan oleh Modigiani dan Miller (MM) yang juga dikenal dengan nama teori dividen tidak relevan menyatakan bahwa pembagian dividen kepada pemegang saham tidak ada pengaruhnya terhadap harga saham atau nilai perusahaan.

Nilai perusahaan ditentukan oleh kemampuan perusahaan mengelola aktiva sampai menghasilkan keuntungan bersih. Bukan ditentukan oleh kebijakan pembagian dividen. Besar kecilnya dividen yang dibayarkan tidak relevan bila dihubungkan dengan nilai perusahaan.

Dengan adanya pembayaran dividen , keuntungan ditahan akan menjadi berkurang. Kebutuhan dana perusahaan tidak lagi bisa dipenuhi oleh keuntungan ditahan. 

Alternatifnya , berdasarkan teori ini , perusahaan bisa menerbitkan saham gres untuk memenuhi kebutuhan dana. Tentu persentase kepemilikan saham bisa berubah dan akan menurunkan nilai perusahaan. Maka pembayaran dividen berdasarkan MM hanya akan memindahkan atau membagi risiko dari pemegang saham yang usang kepada pemegang saham yang baru.

Teori dividen dari MM ini banyak yang menantang. baca selengkapnya perihal teori dividen di : 5 Teori Kebijakan Dividen

Teori Diskonto Aliran Kas (Cashflow Discounted Theory)

Teori keuangan ini berangkat dari konsep nilai waktu uang (time value of money). Teori Diskonto pedoman kas ini ingin mengatakan apakan sebuah investasi menguntungkan atau tidak bila dikaitkan dengan nilai waktu uang.

Aliran kas perusahaan yang akan diperoleh dimasa mendatang bisa dinilai kini dengan memakai faktor diskonto.

Nilai uang setiap tahun akan menurun sebab inflasi. Dulu uang Rp 1.000 sudah bisa membeli mie instan , namun kini sudah tidak bisa membeli mie instan lagi dengan brand yang sama. Itu hanya rujukan kecil saja yang menggambarkan bahwa inflasi bisa terjadi setiap tahun dan nilai uang akan mengalami penurunan.

Misalkan anda mempunyai uang 1 Miliar sekarang. Lalu anda memutuskan untuk diinvestasikan dan memperoleh pembayaran rutin setahun Rp 125 juta selama 10 tahun mendatang. Anda niscaya tahu Rp 125 juta pertahun selama 10 tahun = 1 ,25 Miliar.

Kaprikornus selama 10 tahun mendatang , uang anda kini Rp 1 M akan menjadi Rp 1 ,25 M

Apakah uang Rp 1 ,25 Miliar tersebut lebih tinggi nilainya dengan uang Rp 1 Miliar pada ketika ini ?
Apakah uang Rp 1 ,25 Miliar tersebut lebih rendah nilainya dengan uang Rp 1 Miliar pada ketika ini ?
Apakah uang Rp 1 ,25 Miliar tersebut lebih sama nilainya dengan uang Rp 1 Miliar pada ketika ini ?

Kita tidak bisa mengira-ngira , metode diskonto pedoman kas bisa menjawabnya.

Untuk rujukan perhitungannya akan saya tuliskan dilain kesempatan jikalau ada waktu , maaf.

Tingkat bunga merupakan salah satu rujukan faktor diskonto. Proses menilai pedoman kas dimasa mendatang disebut dengan pendisontoan pedoman kas (cashflow discounted). Proses pendiskontoan pedoman kas terdiri dari :
  1. Estimasi pedoman kas dimasa depan
  2. Penilaian resiko pedoman kas dimasa depan
  3. Menganalisa evaluasi risiko dikaitkan dengan pedoman kas
  4. Penentuan nilai kini (present value) dari pedoman kas
Metode diskonto pedoman arus kas juga memperhatikan tingkat resiko pedoman kas , return investsai dan jangka waktu investasi.

Kelemahan teori diskonto pedoman kas ini ialah berdasarkan prediksi pedoman kas , yang namanya prediksi ada kemungkinan prediksi tersebut tidak tepat. Prediksi yang tidak tepat maka langka investasi yang diambilpun menjadi tidak tepat pula.

Teori Informasi Asimetri (Asymetric Information Theory)

Secara umum , manajer perusahaan tentu lebih mengetahui gosip mengenai segala kondisi dan prospek dari perusahaan dibandingkan dengan para pemegang saham (investor).

Informasi yang diperoleh investor tentu berbeda dengan gosip yang dimiliki manajemen , atau paling tidak , gosip yang diterima investor tidak selengkap apa yang dimiliki oleh manajemen. Ketidak-seimbangan gosip ini disebut dengan "ASIMETRI"

Adanya kesenjangan gosip ini bisa merugikan investor. Ambil rujukan sederhana , Seorang yang ingin membeli sofa. Penjual sofa tentu lebih mengetaui perihal produk sofa yang dijualnya. Lebih paham mengenai kualitas dan spesifikasi detail perihal sofanya. Pembeli hanya bisa menilai dari tampilan saja. Pembeli mungkin hanya mengetahui perihal warna dan tingat kenyamanan. Pembeli tidak tahu perihal kualitas dan spesifikasi sofa tersebut. Rangka , jenis kain , kualitas spon , kualitas jahitan dan lain lain tidak diketahui oleh pembeli.

Pembeli yang tidak memperoleh gosip selengkap penjualnya ada kemunginan akan memperoleh barang yang tidak sesuai dengan harga yang dibayarkan atau mendapatkan harga yang overrated.

Demikian juga dengan administrasi perusahaan dan investor , asimatri gosip bisa merugikan investor dalam membeli saham perusahaan. Investor yang hanya mengetahui perusahaan lewat laporan keuangan saja tanpa memahami detail-detail lain yang bisa mempengaruhi prospek perusahaan. Investor bisa membeli saham perusahaan dengan harga yang overrated , lebih tinggi dari yang seharusnya dibayarkan akhir ketidaktahuan.

Teori Portofolio (Portofolio Theory)

Teori portofolio ini diperkenalkanoleh Harry Markowitz , peraih nobel ekonomi ditahun 1990. Menurut teori portofolio , risiko bisa dikurangi yaitu dengan cara mengkombinasikan aktiva/aset kedalam sebuah portofolio.

Risiko investasi bisa dikurangi dengan menginvestasikan dana yang dimiliki pada banyak sekali jenis investasi. Tidak pada satu jenis investasi saja. Kaprikornus ketika sebuah investasi tidak menghasilkan sesuai dengan apa yang diinginkan , masih ada investasi yang lain yang bisa menutupi investasi yang tidak sesuai dengan impian tersebut.

Risiko investasi pada satu aset secara individu tentu lebih besar daripada risiko investasi pada beberapa jenis aset. Namun teori portofolio darii Harry Markowitz ini tidak menperhitungkan dengan terang adanya kekerabatan risiko investasi dengan hasil atau return investasi.

Maka dari itu , William Sharpe lalu menyempurnakan teori ini dengan memmperkenalkan teori keseimbangan yang mengaitkan kekerabatan antara return investasi dan risikonya.

Teori Opsi (Option Theory)

Teori opsi dikemukakan pertama kali leh Fisher Black and Myron Scholes pada tahun 1973. Opsi ialah sebuah hak untuk menjual atau membeli sebuah aktiva pada harga yang sudah ditentukan diwaktu yang juga telah ditentukan.

Teori keuangan ini bisa membantu dalam memahami evaluasi surat berharga atau sekuritas yang mempunyai opsi (option) menyerupai misalnya obligasi konversi dan warrant.

Sumber https://duniaaktaunik1.blogspot.com/
Sumber http://chocgurlz-syzas.blogspot.com/
Sumber http://davidcawthray.blogspot.com/

Subscribe to receive free email updates: