5 Kiprah Administrasi Puncak Yang Harus Dilakukan
Apa saja kiprah administrasi puncak ?
Tugas administrasi puncak (top manajemen) yaitu suatu kewajiban yang harus dijalankan oleh administrasi tingkat atas yang umumnya berafiliasi dengan ketrampilan konseptual.
Manajemen puncak biasanya mencakup administrator utama , presiden direktur , wakil administrator utama atau general manager , CEO atau istilah lainnya yang berada pada posisi paling atas dalam tingkatan manajemen.
Berikut ini beberapa kiprah administrasi puncak:
Khususnya planning jangka panjang dan kebijakan strategis perusahaan.
Contohnya menyusun dan memutuskan kebijakan investasi untuk aktivitas perluasan perusahaan menyerupai perluasan usaha , pembangunan pabrik baru , penggantian aktiva tetap , planning sasaran operasi perusahaan dan planning strategis yang lain.
Rencana dan keputusan yang diambil oleh administrasi puncak lalu didistribusikan dan diberikan pelimpahan wewenang kepada administrasi yang berada pada tingkat dibawahnya untuk dijalankan.
Biasanya , tujuan jangka panjang akan menjadi pola terhadap tujuan jangka menengah dan jangka pendek perusahaan.
Misalnya..
Tujuan jangka panjang perusahaan yaitu menambah kapasitas produksi 10 x lipat dari kapasitas produksi dikala ini 10 tahun kedepan.
Untuk mencapai tujuan jangka panjang ini lalu dijabarkan lebih detail lagi.
Apa yang sanggup dilakukan dalam jangka menengah ?
Setidaknya tujuan sampai 5 tahun mendatang perusahaan akan membangun pabrik gres dengan 5 kali luas pabrik dikala ini untuk mencapai tujuan jangka panjang.
Tujuan ini akan dimatangkan dengan merencanakan dan menghitung biaya yang diharapkan untuk membangun pabrik gres yang lebih besar.
Seterusnya dijabarkan lebih detail lagi tujuan jangka pendek yang akan dilaksanakan untuk mendukung tujuan jangka menengah.
Contohnya , tahun ini perusahaan akan belanja modal dengan mengganti mesin yang usang dengan mesin gres yang mempunyai kapasitas produksi lebih besar , lebih ekonomis materi bakar dan lebih cepat prosesnya.
Atau membeli lahan gres dengan tujuan sebagai persiapan untuk pembangunan pabrik gres yang akan dilakukan ditahun tahun berikutnya.
Penetapan tujuan ini dekat kaitannya dengan perencanaan perusahaan.
Apa yang menjadi hasil pemikirannya , apa rencananya , bagaimana konsepnya terhadap perusahaan.
Manajemen puncak hanya menyusun dan menetapkannya.
Tidak menjalankannya.
Yang menjalankan yaitu administrasi dibawahnya.
Yang menjadi menarik disini yaitu bahwa para manajer dibawahnya terdiri dari beberapa orang.
Setiap manajer mempunyai karakter , tugas , peran , dan tanggung jawab yang berbeda-beda.
Tugas administrasi puncak yaitu mengatur , mengkoordinir semua manajer dibawahnya semoga berada didalam sebuah kesatuan yang saling berkaitan dan sanggup saling bekerja sama.
Hal ini sanggup dianalogikan dengan dongeng wayang.
Manajemen puncak yaitu dalang.
Manajemen dibawahnya yaitu wayang.
Setiap tokoh wayang mempunyai karakter , kiprah dan alur yang berbeda.
Si dalang harus sanggup memainkan dan mengatur si wayang semoga sanggup menghasilkan dongeng yang menarik menyerupai yang beliau inginkan.
Kembali ke perusahaan...
Perbedaan karakter , peran , kiprah dan langsung pribadi manajer dibawahnya sanggup menyebabkan problem kalau tidak sanggup diatur oleh manajer puncak.
Misalnya konflik antara manajer keuangan dan manajer produksi.
Manajer produksi bertugas menciptakan barang dengan kualitas yang baik. Untuk menghasilkan kualitas baik memerlukan materi baku yang baik , mesin yang bagus , tenaga kerja yang kompeten dengan waktu yang cepat.
Proses menghasilkan barang berkualitas tersebut tentu akan menyebabkan biaya yang tinggi.
Dari sisi manajer keuangan yang salah satu tujuannya untuk melaksanakan efisiensi biaya , maka hal tersebut sanggup saja bertentangan dengan kebijakannya.
Disinilah kiprah dari administrasi puncak diharapkan semoga tidak terjadi konflik.
Sumber daya sanggup berupa manusia , uang (dana) , jaringan , aset bahkan aset tidak berwujud sekalipun.
Tugas manajer puncak yaitu mengatur semua sumber daya supaya sanggup dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Manajer puncak harus sanggup mengkondisikan , memobilisasi , menyatukan dan memanfaatkan sumber daya semoga menghasilkan sesuatu yang menguntungkan bagi perusahaan.
Sumber daya sanggup dijadikan alat administrasi puncak dalam mencapai tujuan perusahaan.
Apabila sumber daya tersebut ternyata menjadi beban dan tidak sanggup berkontribusi maksimal terhadap perusahaan , manajer puncak harus berani mengganti atau menghilangkannya.
Misalnya , perusahaan mempunyai mesin gres yang lebih produktif daripada mesin usang dan menciptakan mesin usang tidak terpakai.
Daripada mesin usang tersebut menganggur , tidak terpakai dan malah menyebabkan biaya menyerupai biaya perawatan , biaya perbaikan , memakan kawasan digudang yang luasnya terbatas , atau digunakan sekalipun ternyata membutuhkan materi bakar yang boros.
Maka sebaiknya mesin tersebut dijual.
Intinya , administrasi puncak harus sanggup mengkombinasikan sumber daya yang ada untuk hasil yang maksimal.
Keberhasilan tersebut tidak lepas dari santunan dan keberhasilan para manajer dibawahnya yang menjalankan semua isyarat dan tugasnya dengan baik.
Jika keberhasilan manajer yang berada dibawahnya menciptakan seorang manajer puncak menerima apresiasi dan penghargaan , bagaimana kalau bawahannya gagal melaksanakan tugasnya ?
Anggaplah Toyota tidak sanggup bersaing dengan kompetitor.
Yang berakibat kegagalan perusahaan mencapai tujuannya ?
Tentu saja harus seimbang..
Manajer puncak harus ikut bertanggung-jawab terhadap kegagalan para anak buahnya.
Kegagalan manajer dibawahnya tidak lepas dari kesalahan manajer puncak dalam merencanakan , mengatur , mengkondisikan dan mengawasi kinerja bawahan dalam menjalankan kiprah yang diberikan.
Poinnya adalah , bahwa kegagalan administrasi dibawahnya tidak lepas dari kiprah administrasi puncak. Bahkan mungkin kegagalan administrasi dibawahnya justru disebabkan oleh tindakan administrasi puncak itu sendiri.
Sumber https://duniaaktaunik1.blogspot.com/ Sumber http://chocgurlz-syzas.blogspot.com/ Sumber http://davidcawthray.blogspot.com/
Tugas administrasi puncak (top manajemen) yaitu suatu kewajiban yang harus dijalankan oleh administrasi tingkat atas yang umumnya berafiliasi dengan ketrampilan konseptual.
Manajemen puncak biasanya mencakup administrator utama , presiden direktur , wakil administrator utama atau general manager , CEO atau istilah lainnya yang berada pada posisi paling atas dalam tingkatan manajemen.
Berikut ini beberapa kiprah administrasi puncak:
5 kiprah administrasi puncak |
#1. Menyusun dan Menetapkan Rencana Perusahaan
Manajemen puncak berkewajiban untuk menyusun planning dan kebijakan yang akan dijalankan oleh semua lapisan perusahaan.Khususnya planning jangka panjang dan kebijakan strategis perusahaan.
Contohnya menyusun dan memutuskan kebijakan investasi untuk aktivitas perluasan perusahaan menyerupai perluasan usaha , pembangunan pabrik baru , penggantian aktiva tetap , planning sasaran operasi perusahaan dan planning strategis yang lain.
Rencana dan keputusan yang diambil oleh administrasi puncak lalu didistribusikan dan diberikan pelimpahan wewenang kepada administrasi yang berada pada tingkat dibawahnya untuk dijalankan.
#2. Menentukan Tujuan Perusahaan
Manajemen puncak bertugas untuk memilih tujuan perusahaan secara umum , baik tujuan jangka pendek , menengah maupun jangka panjang.Biasanya , tujuan jangka panjang akan menjadi pola terhadap tujuan jangka menengah dan jangka pendek perusahaan.
Misalnya..
Tujuan jangka panjang perusahaan yaitu menambah kapasitas produksi 10 x lipat dari kapasitas produksi dikala ini 10 tahun kedepan.
Untuk mencapai tujuan jangka panjang ini lalu dijabarkan lebih detail lagi.
Apa yang sanggup dilakukan dalam jangka menengah ?
Setidaknya tujuan sampai 5 tahun mendatang perusahaan akan membangun pabrik gres dengan 5 kali luas pabrik dikala ini untuk mencapai tujuan jangka panjang.
Tujuan ini akan dimatangkan dengan merencanakan dan menghitung biaya yang diharapkan untuk membangun pabrik gres yang lebih besar.
Contohnya , tahun ini perusahaan akan belanja modal dengan mengganti mesin yang usang dengan mesin gres yang mempunyai kapasitas produksi lebih besar , lebih ekonomis materi bakar dan lebih cepat prosesnya.
Atau membeli lahan gres dengan tujuan sebagai persiapan untuk pembangunan pabrik gres yang akan dilakukan ditahun tahun berikutnya.
Penetapan tujuan ini dekat kaitannya dengan perencanaan perusahaan.
#3. Mengatur Manajemen di Bawahnya
Manajemen puncak sanggup dikatakan sebagai konseptor , pemikir , atau perencana.Apa yang menjadi hasil pemikirannya , apa rencananya , bagaimana konsepnya terhadap perusahaan.
Manajemen puncak hanya menyusun dan menetapkannya.
Tidak menjalankannya.
Yang menjalankan yaitu administrasi dibawahnya.
Yang menjadi menarik disini yaitu bahwa para manajer dibawahnya terdiri dari beberapa orang.
Setiap manajer mempunyai karakter , tugas , peran , dan tanggung jawab yang berbeda-beda.
Tugas administrasi puncak yaitu mengatur , mengkoordinir semua manajer dibawahnya semoga berada didalam sebuah kesatuan yang saling berkaitan dan sanggup saling bekerja sama.
Hal ini sanggup dianalogikan dengan dongeng wayang.
Manajemen puncak yaitu dalang.
Manajemen dibawahnya yaitu wayang.
Setiap tokoh wayang mempunyai karakter , kiprah dan alur yang berbeda.
Si dalang harus sanggup memainkan dan mengatur si wayang semoga sanggup menghasilkan dongeng yang menarik menyerupai yang beliau inginkan.
Kembali ke perusahaan...
Perbedaan karakter , peran , kiprah dan langsung pribadi manajer dibawahnya sanggup menyebabkan problem kalau tidak sanggup diatur oleh manajer puncak.
Misalnya konflik antara manajer keuangan dan manajer produksi.
Manajer produksi bertugas menciptakan barang dengan kualitas yang baik. Untuk menghasilkan kualitas baik memerlukan materi baku yang baik , mesin yang bagus , tenaga kerja yang kompeten dengan waktu yang cepat.
Proses menghasilkan barang berkualitas tersebut tentu akan menyebabkan biaya yang tinggi.
Dari sisi manajer keuangan yang salah satu tujuannya untuk melaksanakan efisiensi biaya , maka hal tersebut sanggup saja bertentangan dengan kebijakannya.
Disinilah kiprah dari administrasi puncak diharapkan semoga tidak terjadi konflik.
#4. Mengatur Sumber Daya Perusahaan
Sebuah perusahaan niscaya mempunyai sumber daya yang dijadikan modal bagi perusahaan itu sendiri.Sumber daya sanggup berupa manusia , uang (dana) , jaringan , aset bahkan aset tidak berwujud sekalipun.
Tugas manajer puncak yaitu mengatur semua sumber daya supaya sanggup dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Manajer puncak harus sanggup mengkondisikan , memobilisasi , menyatukan dan memanfaatkan sumber daya semoga menghasilkan sesuatu yang menguntungkan bagi perusahaan.
Sumber daya sanggup dijadikan alat administrasi puncak dalam mencapai tujuan perusahaan.
Apabila sumber daya tersebut ternyata menjadi beban dan tidak sanggup berkontribusi maksimal terhadap perusahaan , manajer puncak harus berani mengganti atau menghilangkannya.
Misalnya , perusahaan mempunyai mesin gres yang lebih produktif daripada mesin usang dan menciptakan mesin usang tidak terpakai.
Daripada mesin usang tersebut menganggur , tidak terpakai dan malah menyebabkan biaya menyerupai biaya perawatan , biaya perbaikan , memakan kawasan digudang yang luasnya terbatas , atau digunakan sekalipun ternyata membutuhkan materi bakar yang boros.
Maka sebaiknya mesin tersebut dijual.
Intinya , administrasi puncak harus sanggup mengkombinasikan sumber daya yang ada untuk hasil yang maksimal.
#5. Bertanggung Jawab terhadap Manajemen di Bawahnya.
Coba perhatikan isu ini: Presiden administrator PT Toyota Astra Motor meraih 2 penghargaan.
Presiden administrator yaitu salah satu administrasi puncak diperusahaan tersebut.
Apakah keberhasilan tersebut semata mata lantaran kerja keras Yoshihiro Nakata?
Tanpa bermaksud mengecilkan kiprah dan kinerjanya , dan walaupun beliau juga sangat baik dalam mengelola perusahaan tersebut.
Namun hal yang tidak sanggup diabaikan yaitu kerja keras administrasi dibawahnya. Anak buahnya.
Keberhasilan tersebut tidak lepas dari santunan dan keberhasilan para manajer dibawahnya yang menjalankan semua isyarat dan tugasnya dengan baik.
Jika keberhasilan manajer yang berada dibawahnya menciptakan seorang manajer puncak menerima apresiasi dan penghargaan , bagaimana kalau bawahannya gagal melaksanakan tugasnya ?
Anggaplah Toyota tidak sanggup bersaing dengan kompetitor.
Tentu saja harus seimbang..
Manajer puncak harus ikut bertanggung-jawab terhadap kegagalan para anak buahnya.
Kegagalan manajer dibawahnya tidak lepas dari kesalahan manajer puncak dalam merencanakan , mengatur , mengkondisikan dan mengawasi kinerja bawahan dalam menjalankan kiprah yang diberikan.
Poinnya adalah , bahwa kegagalan administrasi dibawahnya tidak lepas dari kiprah administrasi puncak. Bahkan mungkin kegagalan administrasi dibawahnya justru disebabkan oleh tindakan administrasi puncak itu sendiri.
Sumber https://duniaaktaunik1.blogspot.com/ Sumber http://chocgurlz-syzas.blogspot.com/ Sumber http://davidcawthray.blogspot.com/